Zora - One Piece

Wednesday, August 14, 2024

Owasp Zap vs Penetration Testing: Apakah Memiliki Hasil Yang Cocok?

Pengujian perangkat lunak merupakan suatu tahapan penting dalam rekayasa perangkat lunak dengan salah satu pengujiannya ialah unsur non-fungsional dan salah satu aspeknya yaitu keamanan. Pengujian keamanan dilakukan dengan vulnerability scan tools, tetapi tanpa pemahaman yang jelas tentang cakupan dan tingkat kerentanan dari vulnerability scan tool sulit untuk menilai relevansi hasil yang diberikan sehingga pada artikel ini akan membahas analisis kinerja vulnerability scan tools dengan melakukan penetration testing sebagai pembuktian hasil yang dberikan.

Apa itu vulnerability scan tools dan penetration testing?

Vulnerability scan tools merupakan sebuah software alat bantu untuk menganalisis dan melaporkan kerentanan keamanan dalam sistem komputer, jaringan, atau aplikasi. Alat tersebut dapat membantu dalam menemukan sebuah kerentanan yang dapat dimanfaatkan oleh orang tak bertanggung jawab untuk melakukan hal ilegal yang dapat merugikan. Terdapat berbagai macam vulnerability scan tools diantaranya yang populer ialah OWASP ZAP.

Penetration testing merupakan proses mensimulasikan serangan oleh penguji untuk menilai keamanan suatu sistem dengan melibatkan pengiriman data atau permintaan yang tidak valid atau berbahaya ke sistem untuk melihat apakah dapat dieksploitasi. Penetration testing dapat dianggap sebagai bentuk pengujian ketangguhan yaitu menguji kemampuan sistem untuk menahan serangan, sehingga pengujian ini dapat membantu mengidentifikasi kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh penyerang dan dapat diperbaiki sebelum serangan terjadi.

Metode Menganalisis Performa Vulnerability Scan Tools

Dalam melakukan analisis performa vulnerability scan tools dibagi menjadi 3 tahapan besar sebagai berikut.

1.      Tahap Persiapan

Pada tahap pertama ini dilakukan penggalian kebutuhan alat pengujian yang akan digunakan yaitu Owasp Zap, kemudian dilanjutkan dengan persiapan pengujian yaitu memasang alat dan membuat prosedur pelaksanaan.

2.      Tahap Eksekusi

Tahap kedua yaitu mulai melakukan pengujian keamanan dengan vulnerability scan tools yaitu Owasp Zap dan setelah mendapatkan hasil laporan dilanjutkan melakukan penetration testing dengan 5 kerentanan yaitu SQL Injection, XSS, CSRF Command Injection dan Directory Traversal.

3.      Tahap Evaluasi

Kemudian pada tahap terakhir ini dilakukan perbandingan antara hasil vulnerability scan tools Owasp Zap dengan penetration tesing dan dilakukan analisis performas dari vulnerability scan tools.

 

Hasil Penelitian

Owasp Zap memberikan laporan kerentanan yang berjumlah 16 laporan, dan dari laporan tersebut diantaranya Owasp Zap tidak melaporkan adanya kerentanan SQL Injection, Command Injection dan Directory Traversal. Tetapi Owasp Zap melaporkan tiga penyebab terjadinya XSS dua penyebab terjadinya CSRF. Kemudian pada penetration testing memberikan hasil bahwa tidak adanya kerentanan kerentanan SQL Injection, Command Injection dan Directory Traversal. Teatapi memberikan hasil bahwa terdapat tiga penyebab yang dapat menjadi penyebab XSS dan memberikan hasil bahwa adanya kerentnan CSRF dengan dua jenis.

Kesimpulan

Owasp Zap memberikan hasil laporan kerentanan yang sangat baik karena memiliki kesesuaian hasil dari penetration testing dengan 5 kerentanan yang benar-benar tepat dalam mendeteksi kerentanan. Sehingga dari hasil tersebut Owasp Zap memberikan hasil yang sangat baik dan sesuai dengan penetration testing.


"Penelitian dilakukan oleh Achmad Muhaimin Irzan Mahasiswa UNUSA, Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital, Prodi Sistem Informasi"

No comments:

Post a Comment